INDRAGIRIONE.COM, PEKANBARU - Perkumpulan Penyuluh Anti Korupsi Nasional (Perpaksinas) menggelar Musyawarah Nasional ke-1 di Mall SKA Co-Ex Pekanbaru, Kamis (23/11/2023) malam. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Pj Bupati Kampar H Muhammad Firdaus SE MM.
Munas Perpaksinas tersebut dibuka secara resmi oleh Plt Gubernur Riau Brigjen TNI (Purn) H Edy Natar Nasution SIP. Dalam arahan singkatnya, Edy Natar menyampaikan aprsesiasi kepada pimpinan KPK dan seluruh penyuluh anti korupsi.
Edy Natar berharap Munas dapat berjalan dengan lancar, sehingga dapat memilih ketua dan pengurus. Ia juga mengharapkan, dengan terbentuknya forum ini, semoga kedepan juga dapat memberikan bimbingan kepada penyuluh kabupaten/kota yang ada di seluruh Indonesia.
“Jangan penah berlindung dibalik nama besar KPK, efektif yang saudara lakukan dilapangan akan terlihat nantinya. Untuk itu kita harus bergandeng tangan untuk memberantas korupsi dengan 300 lebih penyuluh antikorupsi yang tersebar di Indonesia,” ucap Edy Natar.
Hal senada juga disampaikan Pj Bupati Kampar H Muhammad Firdaus SE MM. Seusai munas Firdaus menyampaikan apresiasi kepada KPK, melalui forum penyuluh, untuk terus memberikan penyluhan di setiap daerah khususnya Kabupaten Kampar.
Apalagi, untuk diketahui, bahwa Forum Perpaksinas pada Jumat, 24 November 2023, mengagendakan berkunjung ke Kabupaten Kampar. Kunjungan itu untuk dalam rangka melakukan penyuluhan di Aula Rumah Dinas Bupati Kampar. Diperkirakan seluruh peserta munas atau sebanyak 41 orang akan hadir. Mereka berasal dari 34 provinsi, serta 7 kementerian dan lembaga.
Pimpinan KPK RI yang diwakili Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat, Master Wawan Wardiana, dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa kerja KPK tidak hanya bergantung pada satu orang dalam melaksanakan tugas dalam membantu pemberantasan korupsi.
Dikatakannya, korupsi adalah kejahatan yang sangat luar biasa. Ia mengibaratkan, jika seorang pembunuh yang “dibunuh” hanya satu orang dan korban cuma keluarga. Akan tetapi korupsi akan merugikan ribuan bahkan jutaan orang yang akan menerima dampaknya.
“Untuk itu, harus dilawan dengan luar biasa. Bagaimana mewujudkan nilai anti korupsi agar pada 100 tahun Indonesia merdeka atau pada tahun 2045, Indonesia benar-benar menjadi bangsa emas, atau negara yang bebas dari korupsi,” ucap Wawan.
Selain Pj Bupati Kampar, hadir juga pada pembukaan munas itu, Ketua Tim Khusus Nasional Perpaksimas Edwar, Ketua Forum Perpaksinas Provinsi Riau, Kakanwil Kemenkumham Riau Budi Arkan Situngkir, Bupati dan Walikota se-Provinsi Riau atau yang mewakili, Inspektur Kampar Febrinaldi Tridarmawan dan Inspektur Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau. (Adv)