Mendagri Ingatkan Daerah Jaga Inflasi dan Jamin Harga Kebutuhan Pokok Terjangkau

Senin, 30 Oktober 2023

INDRAGIRIONE.COM, KAMPAR - Penjabat (Pj) Bupati Kampar Muhammad Firdaus mengikuti Rakor Inflasi tahun 2023 bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, melalui Zoom Meeting.

Pj Bupati Kampar usai Rakor bersama Mendagri langsung melakukan pertemuan dengan Forkopimda dan instansi terkait terhadap langkah, program dan kebijakan dalam mengawal inflasi di Kabupaten Kampar.

"Hari ini kita baru saja melaksanakan Rakor Inflasi tahun 2023, untuk kabupaten Kampar saya sudah berkoordinasi dengan Forkopimda dan instansi terkait penyediaan bahan-bahan pokok diantaranya beras, cabai merah, cabai rawit, dan gula pasir dan bahan pokok lainnya masih di angga stabil," katanya.

Dalam Rakor itu, Mendagri Tito Karnavian mejelaskan dalam upaya mendukung perkembangan ekonomi berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, diharapkan pemerintah Daerah terus memacu kinerjanya dalam percepatan pemulihan ekonomi  
nasional, termasuk pengendalian inflasi.

Sesuai pesan Mendagri dari arahan Presiden Republik Indonesia, agar pusat dan Daerah untuk tetap menjaga inflasi, sehingga inflasi berada di angka yang baik,  menjaga inflasi. "Artinya, tidak hanya menjamin ketersediaan barang dan jasa, utamanya bahan pangan. Tetapi juga menjamin harga-harga bahan pokok itu tetap terjangkau oleh masyarakat," ucapnya.

Ditambahkan Pj Bupati, dukungan regulasi penurunan emisi gas dan rumah kaca perubahan iklim menjadi ancaman besar bagi kehidupan dan pembangunan global, dimana salah satu pemicunya adalah emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Dampak yang paling dirasakan manusia saat ini yaitu udara bumi yang menjadi lebih tidak nyaman dari sebelumnya.

Mengenai masalah-masalah krusial yang sedang dihadapi saat ini, pemerintah terus berupaya menurunkan emisi GRK melalui beberapa langkah strategis, diantaranya melakukan pengembangan energi terbarukan, pelaksanaan efisiensi energi, konservasi energi, serta penerapan teknologi energi bersih.

Secara umum transisi energi dimaknai sebagai jalan menuju transformasi sektor energi global dari berbasis fosil menjadi nol-karbon pada paruh kedua abad ini. 

Di Indonesia sendiri, sektor energi merupakan kontributor emisi terbesar kedua setelah sektor lahan dan hutan, dan diproyeksikan akan menjadi kontributor utama apabila laju pertumbuhan emisinya tidak diintervensi," terangnya. (Adv)