Pilihan
Abdul Wahid Cagubri Muda yang merakyat ?? Begini pandangan masyarakat
Puluhan Karyawan Kembali Tuntut Tunggakan Gaji PT ASI PKS Kempas
Pj Bupati Inhil Rombak Birokrasi Saat Pemilu 2024, Terkait Politik?
Polres Inhil Press Rilis Kasus Penganiayaan dan Pembunuhan di Gaung Dia Bulan Terakhir

Indragiri Hilir,- Polres Inhil melaksanakan press rilis dua kasus penganiayaan dan pembunuhan di Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir, Tanggal 28 Juni dan 4 Juli 2024.
Kasus pertama, pelak penganiayaan terhadap anak dibawah umur inisial R (36) terjadi di Desa Belantak Raya, dibekuk Tim Resmob Sat Reskrim di.
Pelaku melakukan penganiayaan terhadap korbannya inisial (15) yang disebabkan korban menolak ajakan melakukan hubungan suami istri.
"Pelaku berupaya memaksa korban untuk melakukan hubungan suami istri tetapi korban melawan dan akhirnya pelaku melakukan pemukulan terhadap korban menggunakan sebuah kayu broti berulang kali sehingga korban terluka parah dibagian kepala," jelas Kapolres Inhil.
Pelaku dibawa ke Polres Inhil untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut.
"Ia dikenai pasal 80 ayat (2) junto pasal 76C UU No. 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak," pungkasnya.
Kasus kedua, pelaku pembunuhan terhadap pemuda inisial DH (30) warga Dusun Tanjung Mutiara, Desa Simpang Gaung.
Pelaku inisial A (54) menebas korbannya dari belakang. pelaku awalnya keluar rumah bermaksud untuk mengambil kayu untuk dibuat arang sambil membawa parang.
"Pelaku juga melihat korban duduk di pinggir jalan di sebuah bangku sambil bermain handphone. Di jarak sekitar 4 meter pelaku mendengar korban berkata kepada lawan bicaranya saksi yang duduk di depan rumah dengan perkataan "apa tidak aja dia tu, makan aja disuapkan". Mendengar perkataan korban, pelaku langsung emosi. Dari arah belakang korban langsung menebaskan parang kearah leher korban hingga terjatuh. Pelaku langsung meninggalkan korban," jelas Kasat Reskrim.
Usut punya usut, ternyata pelaku sebelumnya sakit hati terhadap korban karena memacari anak pelaku akan tetapi tidak mau bertanggung jawab menikahi.
"Perasaan sakit hati terhadap korban tersebutlah yang memicu pelaku langsung emosi dan membacok korban ketika korban mengucapkan kata - kata tersebut," ungkapnya.
Pelaku berhasil di amankan berserta barang bukti parang panjang tanpa perlawanan.
"Ia dikenai pasal 338 KUHP," pungkasnya.
Menurut ibu korban, Ia melihat tersangka membacok korban dengan menggunakan sebilah parang pada bagian kaki.
Melihat hal tersebut, ibu korban menanyakan, mengapa anaknya di bacok. Kemudian pelaku membacok leher korban sambil berkata "kusapu habis nanti kalian",
Pelaku juga sempat mengejar ibu korban, yang langsung lari menyelamatkan diri.
"Kalo luka ditemukan ada 2, kaki tepatnya lutut kanan dan leher," tambah Kasat Reskrim.
Tulis Komentar