Pilihan
Abdul Wahid Cagubri Muda yang merakyat ?? Begini pandangan masyarakat
Puluhan Karyawan Kembali Tuntut Tunggakan Gaji PT ASI PKS Kempas
Pj Bupati Inhil Rombak Birokrasi Saat Pemilu 2024, Terkait Politik?
Sekda Buka Ekspose Penelusuran Sejarah Kampar tentang PDRI dan KTN

INDRAGIRIONE.COM, BANGKINANG - Pj Bupati Kampar H Muhammad Firdaus SE MM yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kampar Hambali SE MBA MH membuka secara resmi kegiatan Ekspose Penelusuran Sejarah Kampar tentang Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dan Komisi Tiga Negara (KTN). Kegiatan dilaksanakan di Balai Bupati Kampar, Kamis (30/11/2023).
Hadir pada kesempatan tersebut perwakilan Kadis Perpustakaan dan Arsip Provinsi Riau, perwakilan Kadisdik Provinsi Riau, Kabag Ops Brimob Riau Rivana Wahdi, Kadis Pariwisata Kampar, Zamhur, Wakapolres Kampar, Tokoh Masyarakat Kampar Prof Yusri Munaf, sejarawan dan akademisi Kampar, dan forum-forum penggiat literasi Kampar serta 2 orang narasumber, yakni Dr Latif Hasyim MM dan Ir Abdi Haro MP selaku Sekretaris 1 Garuda KPP-RI 45 Riau.
Dalam sambutannya Sekda Kampar Hambali SE MBA MH menyampaikan, dengan semangat literasi, ia mengapresiasi para penulis dengan setinggi-tingginya hingga buku tentang PDRI dan KTN ini terbit.
Menurutnya, Kampar tidak kekurangan orang-orang hebat. Sebagai contoh di dalam buku ini yang mengisahkan tentang perjuangan masyarakat kabupaten dalam mempertahankan kemerdekaan untuk menghadapi agresi militer Belanda.
“Bagaimana gagahnya masyarakat Kampar berjuang dengan pasukan Harimau Kampar, Hantu Kubu, Pasukan Hizbullah, dan Sabillil Muslimat berkorban darah keringat dan airmata demi Indonesia,” ujar Hambali.
Kampar juga memiliki peran tersendiri dalam mempertahankan kemerdekaan termasuk diadakannya perundingan Komisi Tiga Negara atau KTN untuk penyelesaian konflik gencatan senjata antara Belanda dan Indonesia yang lokasinya berada di Sekolah Rakyat Pulai Balai Kuok yang terdiri dari tiga negara, yakni Amerika Serikat, Australia, dan Belgia sebagai utusan PBB.
Selain itu Sekda menyampaikan masih banyak sejarah Kabupaten Kampar ini yang belum bisa diekspose, tentu ini menjadi pekerjaan bersama untuk menggali lebih dalam sejarah yang pernah terjadi di Kampar. “Sehingga di masa depan dapat kita ceritakan kepada generasi kita,” kata Hambali.
Terakhir ia mengharapkan kedepan eksplorasi terhadap sejarah Kampar dapat lebih ditingkatkan hingga Kampar nanti dapat dikenal dunia internasional.
Selanjutnya Kadis Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Kampar Dr Yuli Usman MAg dalam laporannya menyampaikan tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah upaya pengenalan dan pelestarian terhadap sejarah yang pernah terjadi di Kabupaten Kampar, yang pada kesempatan ini mengangkat tentang PDRI dan Komisi Tiga Negara.
“Diharapkan khalayak ramai bisa mengetahui bahwa Kampar pernah menjadi bagian penting dalam mempertahankan Kemerdekaan Negara Republik Indonesia dan juga pernah tercatat sebagai tempat perjanjian internasional,” kata Yuli Usman.
“Semoga ini menjadi awal yang baik bagi kita untuk dapat mengeksplore sejarah Kabupaten Kampar lebih dalam, karena masih banyak sejarah dan misteri Kampar yang harus diungkap mulai dari Candi Muara Takus yang masih berdiri kokoh, Kerajaan Gunung Sahilan, tokoh-tokoh hebat dari Kampar dan masih banyak lagi,” imbuhnya.
Sementara itu Dansat Brimob Riau diwakili Kabag Ops Brimob AKBP Rivana Wahdi menyampaikan kegiatan ini sangat penting guna menggali sikap patriotik para pahlawan. “Dengan kegiatan ini juga Kabupaten Kampar menghidupkan kembali sejarahnya, sehingga kita bisa mengenang kembali sejarah,” tuturnya. (Adv)
Tulis Komentar