Pilihan
Abdul Wahid Cagubri Muda yang merakyat ?? Begini pandangan masyarakat
Puluhan Karyawan Kembali Tuntut Tunggakan Gaji PT ASI PKS Kempas
Pj Bupati Inhil Rombak Birokrasi Saat Pemilu 2024, Terkait Politik?
Supaya Tidak Kena Penyakit Pencernaan, Yuk, Buang Air Besar di Jamban Sehat

Lanjutnya, Beda lagi kalau BAB sembarangan, kita bisa kena penyakit karena serangga dapat hinggap pada kotoran manusia dan membawa kuman penyakit dari kotoran tersebut. Lalu serangga tersebut dapat mencemari makanan dan minuman. Bayangin saja kalau makanan yang sudah tercemar itu kita santap dan masuk ke perut, bisa sakit perut.
"jamban yang dimaksud bukan sembarang jamban. Jamban itu harus sehat yang memenuhi kriteria dari Kementerian Kesehatan," Katanya Kabid P2P Devi Natalia, SKM, MH.
Ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan di bawah ini:
1. Tidak mencemari air
Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar lubang kotoran tidak mencapai permukaan air tanah maksimum. Jika keadaan terpaksa, dinding dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah liat atau diplester.
Jarak lubang kotoran (septic tank) ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter
Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air kotor dari lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur.
Jangan membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam selokan, empang, danau, sungai, dan laut.
2. Tidak mencemari tanah permukaan
Tidak buang besar di sembarang tempat, seperti kebun, pekarangan, dekat sungai, dekat mata air, atau pinggir jalan.
Jamban yang sudah penuh harus disedot untuk dikuras kotorannya, atau dikuras, kemudian kotoran ditimbun di lubang galian.
3. Bebas dari serangga
Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya dikuras setiap minggu. Ini penting untuk mencegah bersarangnya nyamuk demam berdarah.
Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat menjadi sarang nyamuk.
Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang bisa rumah bagi kecoa atau serangga lainnya.
Lantai jamban harus selalu bersih dan kering.
Lubang jamban, khususnya jamban cemplung, harus tertutup.
4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan.
Jika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus ditutup setiap selesai digunakan.
Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa harus tertutup rapat oleh air.
Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa ventilasi untuk membuang bau dari dalam lubang kotoran.
Lantai jamban harus kedap air dan permukaan bowl harus licin. Pembersihan harus dilakukan secara rutin, ya, GenBest.
5. Aman digunakan oleh pemakainya.
Pada tanah yang mudah longsor, jamban perlu penguat pada dinding lubang kotoran dengan pasangan batau atau selongsong anyaman bambu atau bahan penguat lain yang terdapat di daerah setempat.
6. Gampang dibersihkan dan tidak menimbulkan gangguan bagi pemakainya.
Lantai jamban rata dan miring ke arah saluran lubang kotoran.
Jangan membuang plastik, puntung rokok, atau benda lain ke saluran kotoran karena dapat menyumbat saluran.
Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran karena jamban akan cepat penuh
Hindari cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan pipa berdiameter minimal 4 inci. Letakkan pipa dengan kemiringan minimal 2:100
7. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan.
Jamban harus berdinding dan berpintu
Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainya terhindar dari kehujanan dan kepanasan.
Tulis Komentar