Pilihan
Abdul Wahid Cagubri Muda yang merakyat ?? Begini pandangan masyarakat
Puluhan Karyawan Kembali Tuntut Tunggakan Gaji PT ASI PKS Kempas
Pj Bupati Inhil Rombak Birokrasi Saat Pemilu 2024, Terkait Politik?
Tetap Waspada Jelang Pembelajaran Tatap Muka

Indragirione.com, - “Alhamdulillah!” Begitu ucapan yang terlontar dari mulut Rina (46), sejak mengetahui bahwa pemerintah merencanakan akan memulai sekolah tatap muka pada awal 2021 mendatang. Ibu rumah tangga, warga Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru ini mengaku sudah tak sabar melihat anaknya yang duduk di bangku kelas 2 salah satu SMP negeri itu dapat memulai aktifitas belajarnya di sekolah.
“Jujur, memang ada kerinduan juga melihat aktifitas anak untuk bisa bersekolah lagi, walau kita sadar kondisi saat ini juga belum sepenuhnya aman,” ucap Rina sembari tersenyum, Minggu (29/11/2020) lalu.
Alasannya, menurut Rina, karena anak dapat lebih fokus menyerap ilmu di sekolah jika dibandingkan belajar online di rumah. “Kalau di rumah ini pak, semua terbatas. Anak susah fokusnya. Kita juga sebagai orang tua tak bisa sepenuhnya mendampingi dia untuk belajar. Selain waktu dan kegiatan yang juga banyak di rumah, kita kadang juga tidak begitu mengerti dengan pelajaran anak itu, kalau nanti dia bertanya sama kita,” kata Rina.
Ya, sejak aktifitas sekolah diliburkan di Kota Pekanbaru medio Maret 2020 lalu karena adanya pandemi Covid-19, praktis seluruh pelajar sepenuhnya belajar dari rumah saja. Meski ada pembelajaran secara online, namun volumenya tidaklah terlalu sering dan sangat terbatas. Lagipula, tak sedikit juga yang harus ‘absen’ dalam belajar daring itu dikarenakan sejumlah faktor, misalnya kondisi jaringan, handphone-nya rusak, paket data sedang habis dan lain sebagainya.
"Angin segar’ kini berhembus dari pemerintah. Sekolah tatap muka dikabarkan akan mulai digelar pada awal 2021 mendatang. Rencana penerapan belajar tatap muka sudah disampaikan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Namun demikian, langkah kewaspadaan tinggi tetap dilakukan Pemko Pekanbaru berkaitan dengan rencana tersebut. Sejumlah persiapan dilakukan jelang dimulainya belajar tatap muka. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru sendiri diwanti-wanti untuk mempersiapkan seluruh sekolah agar bisa menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19.
Demikian disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru H Muhammad Jamil. Pihak sekolah, lanjut Jamil, diharapkan dapat menyediakan fasilitas-fasilitas yang mendukung terlaksananya protokol kesehatan, sebagai upaya pencegahan merebaknya wabah Covid-19.
"Seperti menyediakan tempat cuci tangan di tiap sekolah, alat pengukur suhu tubuh, dan tidak kalah penting memastikan seluruh peserta didik menggunakan masker," ujarnya.
Dikatakan Jamil wacana untuk menerapkan belajar sistem tatap muka di tiap tingkatan pendidikan di awal tahun 2021 ini sesuai dengan arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Seperti diketahui, Kemendikbud menyerahkan kebijakan belajar tatap muka kepada daerah masing-masing mulai awal 2021.
"Jadi, kemungkinan kita (Pemko Pekanbaru, red) juga mulai (belajar tatap muka) pada awal tahun. Karena informasinya, awal tahun sudah bisa belajar tatap muka, itu informasi langsung dari kementerian," papar Jamil.
Namun harapan para orangtua untuk melihat anaknya dapat sekolah normal seperti dahulu, belum akan sepenuhnya jadi kenyataan. Pembelajaran tatap muka di Pekanbaru direncanakan masih terbatas. Hal ini diakui oleh Plt Kepala Disdik Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas. Ia mengatakan, penerapan belajar tatap muka yang diwacanakan dimulai pada awal 2021 nanti, masih berupa pertemuan terbatas.
“Maksudnya pada pertemuan terbatas nanti, peserta didik di sekolah hanya melakukan konsultasi pembelajaran tertentu. Peserta didik lebih bersifat bimbingan dan tidak melakukan pembelajaran seperti biasanya," ucap dia.
Selain itu, siswa yang melakukan pertemuan terbatas itu juga belum dapat belajar dengan durasi yang lama. Paling hanya dalam kurun waktu maksimal 2-3 jam. Bahkan pertemuan terbatas ini direncanakan hanya dilakukan satu kali dalam seminggu.
Menurut Ismardi, belajar tatap muka terbatas ini rencananya akan dilakukan dengan prokes yang ketat. Selain sekolah diharuskan menyiapkan fasilitas prokes yang baik, peserta didik dan pihak sekolah juga bakal menjalani rapid test massal sebelum aktivitas belajar mengajar dimulai.
“Untuk itu, Disdik Kota Pekanbaru akan bekerjasama dengan Tim Satgas Penanganan Covid-19 mendata jumlah kebutuhan alat rapid test,” paparnya.
Tulis Komentar